[Drama Jaga Toko] Obat Nggak Cocok, Boleh Dibalikin?


Hai readers, kamu pasti pernah beli makanan di warung, depot, atau restoran dong? Terus, kalau ternyata rasanya nggak pas sama selera kamu, kamu pernah coba untuk balikin makanan itu, nggak? Hmm semoga kalian nggak pernah kayak gitu ya. Hehehe.

Tapi ada kejadian di tokoku yang hampir mirip sama contoh di atas nih, readers. Kali ini aku mau cerita kejadian di toko yang agak lucu tapi bikin geregetan juga.

Di suatu siang, saat aku jaga toko dengan papa dan seorang SPG, ada bapak-bapak paruh baya yang datang ke toko sambil bawa obat di dalam kantong plastik. Ternyata itu adalah obat diabetes yang dia pernah beli di tokoku, readers.

Koh, saya mau balikin obat nih.

Papaku cek obat yang dia bawa, ternyata dia udah minum beberapa kapsulnya.

Loh, ini obatnya udah Bapak minum kan? Maksudnya mau balikin gimana?

Saya mau minta uangnya kembali, Koh, soalnya saya nggak cocok sama obat ini.

Ya nggak bisa, Pak. Ini kan obatnya udah Bapak minum juga.

Tapi saya nggak cocok sama obat ini, Koh. Kalo nggak boleh, saya mau tuker obat diabetes lain aja.

Lah, kita jadi bingung dong. Kalau orang yang tuker obat dalam kondisi masih utuh dan maksimal tiga hari setelah dia beli di toko, kita masih bolehin tuker biasanya. Jadi, aku bilang sama Bapak itu:

Lah trus kalo nanti obatnya nggak cocok lagi, Bapak mau tuker lagi?

Oh nggak, nanti nggak tuker lagi kok. Yang ini aja.

Hmm kita ragu-ragu karena nggak ada jaminan Bapak itu nggak tuker lagi kan, readers. Trus SPG yang kerja di tokoku merasa bertanggung jawab karena dia yang nawarin produk itu. Mungkin dia nggak mau perdebatannya jadi panjang juga ya. Hehehe.

Ini Koh, saya balikin uang ke Bapaknya aja.

Loh nggak usah. nggak usah.

Akhirnya, papaku ngambil jalan tengahnya. Karena papaku mengidap diabetes juga, jadi papaku bilang sama Bapak itu:

Gini aja, Pak. Saya kan punya diabetes juga, biasanya saya juga minum obat ini. Jadi saya yang ambil sisa obat ini aja buat saya minum sendiri. Saya kembaliin uang Bapak, tapi nggak utuh ya soalnya obatnya juga udah nggak utuh.

Oh ya, oke Koh.

Yaa kayaknya ini adalah win-win solution yang paling mending sih, readers. Tapi aku harap kejadian kayak gini nggak terulang lagi. Hehehe.

FYI, proses penyembuhan obat herbal memang lebih lambat daripada obat kimia, jadi sulit juga kalo kita menilai obat itu nggak cocok setelah minum beberapa biji aja lho, readers.

Pada dasarnya, semua obat memang bagus, namun reaksinya cocok-cocokan pada tiap orang, readers. Penjual nggak bisa menjamin kecocokan itu karena kondisi tiap orang beda-beda. Yang penting pembeli yakin sama obat tersebut dan berusaha menjaga kesehatannya juga :)

Post a Comment

0 Comments